Relasi Publik| Kota Tangerang Selatan
Sungguh terlalu pelayanan kesehatan dalam penanganan pasien Covid-19 di Kota Tangerang Selatan. Pasalnya, warga asal Kampung Sawah Sari Mulya, Kelurahan Setu, Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan berinisial SP (30) mengeluhkan kinerja tim kesehatan serta layanan kesehatan.
Buruknya sistem pelayanan kesehatan dalam penanganan pasien Covid-19 di Tangsel, dikeluhkan SP setelah Ia dan selang berapa hari kemudian istrinya juga dinyatakan positif Covid-19 dari hasil pemeriksaan di salah satu Rumah Sakit swasta.
Disamping itu, selain istri SP terpapar Covid-19, juga tengah hamil besar.
“Saat itu, saya hanya bisa monitoring kondisi isteri melalui aplikasi pesan whatsapp aja,” kesal SP kepada wartawan melalui selulernya kutip Indonesia parlemen, Selasa (18/5/21).
Penjelasan SP, disaat Istrinya pun positif dan dia tak bisa menolong karena dirinya tengah di rawat di RS Pena 98 Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, pasca di rujuk dari RS. Rist Hospital Serpong.
SP geram dengan sikap Dinkes dan Satgas Covid-19 Kota Tangsel,” Saya tak dapat bantu istri, sampai istri di bawa saudara ke RS. Rist Hospital. Tidak ada Ambulans tambah tidak ada bantuan sama sekali dari Dinas Kesehatan Tangsel dan nyaris terlantar,” ungkap SP.
“Tidak ada tindakan apapun dari Satgas Covid-19 Tangsel dan terkesan lepas tangan begitu juga dengan Dinkes Tangsel” keluh SP.
SP bersyukur berkat kutak katik handphone selularnya, Dia berusaha minta tolong kesana kemari,” Alhamdulillah, Istri selamat dan anak bayi dalam kandungannya lahir dengan selamat tanpa terpapar Covid-19,” terang SP.
SP applaus untuk kesigapan RS Pena 98 Gunung Sindur yang berhasil menyelamatkan nyawa jabang bayi dan isterinya itu,” Terimakasih dokter dan perawat RS Pena 98 untuk semuanya,” tandas SP.
Discussion about this post