Banten.Relasipublik.com | Kota Tangerang – Lintas Karang Tengah LKT, Solidaritas tak pernah mengenal batas. Begitupun di antara para pengemudi ojek online. Seiring ada ratusan ribu orang yang jadi mitra driver untuk bisnis jasa transportasi online di Indonesia, Gojek maupun Grab, sebagian besar di antara mereka menggalang sumber daya mandiri.
Mereka disatukan di jalan, dan salah satu tindakan mandiri itu adalah membentuk unit reaksi cepat demi membantu keluarga ketika berduka cita dan terkena musibah.
Bang Padli Said Senior LKT, punya cerita untuk itu. Tergabung dalam komunitas unit reaksi cepat (URC) bernama Lintas Karang Tengah LKT, pria 42 tahun ini adalah pernah menjadi ketua umum LKT pada tahun 2018 sedangkan Komunitas ini terbentuk pada 2017.
Muasalnya, ada pengemudi ojek online (ojol) meninggal dalam satu kecelakaan, kaki nya patah dan kepalanya hampir pecah mengeluarkan darah darah dari kepalanya, dijalan daan mogot. Ia telat ditolong. Hanya jadi tontonan warga sekitar termasuk oleh para pengemudi ojol lain. Pria itu dibawa ke sebuah rumah sakit tapi telat ditangani, salah satunya karena tak ada penjamin. Si pengemudi akhirnya meninggal.
Kejadian itu yang membuat komunitas ojol di Karang Tengah membentuk tim URC. Dinamakan “LKT” karena tempat mereka biasa nongkrong di dekat kantor Polisi Polsek Ciledug dan Karang Tengah, salah satu lokasi strategis dan keramaian di antara jalan menuju Jakarta dan Tangerang.
Tongkrongan mereka adalah sebuah markas mungil beratap seng bekas, diisi meja bekas, papan, terpal, dan kursi kayu, dibangun swadaya pada Februari 2017. Tempat ini jadi lokasi istirahat pengemudi ojol, silahturahmi sesama profesi, dan pos pantau URC. Selain ada colokan listrik buat mengisi daya baterai ponsel–perkara penting bagi sopir online–basecamp itu bisa dikenali lewat spanduk komunitas yang penuh dengan 60-an stiker komunitas ojol lain.
Muhammad (Bang Bholot), Eka, dan Rizky Endut, Ketua dan anggota URC Dikarang Tengah, mengatakan tim URC menjadi barisan terdepan bila ada masalah di sektor wilayah, seperti kecelakaan lalu lintas, pengawalan ambulans dan mobil jenazah, hingga menyelesaikan perselisihan internal.
“URC ibaratnya panglima perang di komunitas,” kata Rizky Endut, bernada bangga.
Pria ini berkata komunitasnya memiliki 18 anggota komunitas dibawah wadah LKT. Mereka saling berkomunikasi dengan komunitas serupa se-Jabodetabek, bahkan antar provinsi dan kota-kota lain.
Discussion about this post