BANTEN, RELASIPUBLIK.COM
Tidak terasa, hampir setahun masyarakat dunia hidup berdampingan dengan Virus Covid-19. Hampir semua lini industri tidak kuat bertahan terhadap pandemi tersebut namun beberapa industri yg tetap eksis atau malah dapat berselancar di tengah Pandemi Covid-19 menyeruak ini, sebagai contoh figur pebisnis ulung satu ini mampu beraksi dalam situasi seperti ini, yaitu Aranda Ara Konsultan Branding selaku owner Warmedia Propaganda.
Ara biasa panggilan akrab memaparkan bahwa Industri Kesehatan, Food and Beverage, Entertainment dan IT(Industri Teknologi) terus tumbuh dan berkembang 9 bulan terakhir ini. Tinggal Bagaimana cara kita menyiasati dan beradaptasi dalam keadaan pandemi Covid-19,yaitu dengan berbagai lini bisnis diarahkan ke arah digitalisasi.
Ara pun menambahkan bahwa bisnisnya bukan hanya memberikan advise (Konsultasi) ataupun inside saja tetapi tools yg dimana langsung bisa di aplikasikan langsung lewat SMS Blast,Whatsapp Boomber, Media Pararel sampai Continuity, Video Tron Custom. Sebelumnya akan di analisa berdasarkan kebutuhan dan Budget karena dalam masa Pandemi ini, semua industri akan hanya ‘survive’ efisiensi.
foto: Ara bersama Aburizal Bakrie dalam penerbitan bukunya
“Kalau sudah bisa melihat ‘opportunity market’ (peluang pasar) budget promo kurang lebih 10-20% dari modal keseluruhan karena berlangsungnya sebuah dunia usaha atau industri sangat tergantung dengan supply and Demand maintenance market dan new market jadi sudah saatnya bukan hanya defense(bertahan) namun juga attack (menyerang) dengan cara yang sistematis bukan sporadis(sembarangan)
Dalam memasuki akhir 2020 kita akan diramaikan dengan pesta demokrasi serentak dimana para pemain Pilkada melakukan pemetaan strategi ‘Personal Branding’ masing-masing calon ikut menentukan kesuksesan apalagi akan kampanye lewat digital bukan sepenuhnya menggunakan cara-cara lama mengumpulkan massa sudah akan sulit di lakukan di masa Pandemi. Ara saat di wawancara membagikan sedikit tips untuk para Paslon, “Dimana perkuat Icon bukan banyaknya aktivitas offline ataupun online karena icon yang tepat akan menempel ke calon pemilih sebut Soekarno sebagai Bapak Proklamator, Soeharto sebagai Bapak Pembangunan atau Ibu kita Kartini sebagai Pejuang harkat wanita ini dan yang terpenting treatment (perlakuan) di bisnis dan politik serupa namun tak sama tinggal di analisa secara mendalam dan tools (peralatan) apa yang tepat pastinya butuh diskusi lebih panjang, “pungkas Ara sambil menutup wawancara pada Rabu (07/10/2020) Sore di kawasan Bintaro.
Discussion about this post