BANTEN, RELASIPUBLIK.COM
KABUPATEN TANGERANG – Ramainya desas – desus Mega Proyek pengerukan lumpur (Revitalisasi) atau pembangunan Embung (Situ/Tandon) situ Garukgak yang diduga bernilai Milyaran Rupiah Rp19 Miliar (Red) mulai jadi bahan perbincangan warga masyarakat Kampung Sondol, Desa Kemuning, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang.
Di fasilitasi oleh Ketua Forum Apdesi (Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia) Kecamatan Kresek M.Kodrat Gandi dan bertempat di Aula Kantor Desa Kemuning mempertemukan perwakilan PT. Inti Jawa Teknik Yoni, Babinkamtibmas Bripka.Ade Faesal dan Babinsa Koramil 07 Kresek serta para tokoh masyarakat Desa Kemuning.
Sejumlah warga ingin meminta penjelasan datang ke Balai Desa Kemuning, Sabtu (10/10/2020) Pagi.
Masyarakat ingin menyampaikan aspirasinya dan ingin mendengar langsung penjelasan pihak Desa terkait proses pelaksanaan kegiatan proyek yang saat ini sudah berjalan ketika turun langsung wartawan Relasipublik.com di TKP (tempat Kejadian Perkara).
Jamaludin, S.E., selaku Kepala Desa Kemuning menjelaskan bahwa adanya Mega proyek dari kementerian pusat ini secara spontan.
“Saya mendapat kabar atas proyek pusat ini juga secara mendadak dan terkait sosialisasi memang belum secara meluas karena kami saat ini sedang terfokus terkait pelayanan masyarakat dan masyarakat yang terdampak Covid-19,” jelas Jamaludin.
“Silahkan teman – teman jika kurang puas dan yakin dengan keterangan saya, bahkan pak Camat sendiri juga bingung,”jelasnya.
Karena itu program sebelum kepemimpinan saya juga sudah sering kali di bahas dalam berbagai acara forum, dan mungkin juga Desa Talok dan Jengkol pun sama,”paparnya.
Terkait soal Draft AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan), rencana Revitalisasi dan hal – hal yang menyangkut persoalan Teknis lapangan, pihak Desa Kemuning memilikinya, akan tetapi kami pihak Desa tidak mengetahui, kapan dan waktu pelaksanaan pembangunannya, karena memang tidak tertera tanggal, bulan dan tahunnya,” ungkapnya.
Sementara itu salah satu perwakilan masyarakat yang ikut dalam musyawarah dengar pendapat tersebut mengatakan, seharusnya sebelum pelaksanaan proyek tersebut berjalan minimal ada pemberitahuan terlebih dahulu,” Terangnya.
Terkait minimnya sosialisasi, kami menyadari itu semua, karena mungkin terhambat situasi dan kondisi saat ini yang mengakibatkan banyak warga Kp.Sondol bertanya – tanya dengan adanya alat – alat berat yang mulai masuk dan langsung melakukan pekerjaan,”ucapnya.
Sementara itu M.Kodrat Gandi selaku Ketua Forum Apdesi Kecamatan Kresek, “Ini hanya kesalahpaham Teknis di lapangan saja,” ujar Kodrat.
Mereka hanya ingin menyampaikan unek – unek saja,”ujar Kodrat.
“Semoga dengan musyawarah pada siang hari ini menjadi, pembuka jalan kebenaran, sehingga persoalan sosialisasi terkait proyek di 3 Desa Talok, Jengkol dan Kemuning (Red) yang masuk dalam wilayah Situ Garugak dapat berlangsung sesuai rencana,” ucapnya.
Dan perlu diketahui pembangunan Embung atau tandon tersebut memang sangat diharapkan oleh masyarakat Desa Kecamatan Kresek juga untuk pengairan pertanian di Desa Kecamatan Gunung Kaler,karena selama ini sektor pertanian diwilayah tersebut rata – rata merupakan Lahan atau sawah tadah hujan. (Moch Irsyad)
Discussion about this post