BANTEN, RELASIPUBLIK.COM
KABUPATEN TANGERANG -Terjadi penolakan terhadap Proyek Pembangunan MCK (Mandi Cuci Kakus) di Rukun Tetangga 011 Rukun Warga 004, Kampung Cideng, Desa Kresek, Kecamatan Kresek Kabupaten Tangerang diprotes oleh warga. Mereka tidak mengetahui adanya proyek untuk pembangunan yang ditempatkan di lokasi Makam Kampung Cideng.
Tajudin selaku Ketua RT 010 Rukun Warga 004 ketika ditemui awak media menjelaskan bahwa pembangunan ini dilakukan sepihak oleh pemborong,”Jangan mentang – mentang pemborongnya putra daerah,’Sekarep dewek’,sebab, tidak pernah ada koordinasi dan pemberitahuan kepada warga setempat,” jelasnya.
“Kami seluruh warga Rukun Tetangga (RT) 010 dengan tegas menolak pembangunan MCK di lokasi makam tersebut,”terangnya.
Secara tegas kami minta segera pembangunan MCK dipindahkan,” katanya.
Sebab sebelumnya, pada tanggal 19 Agustus 2020, perwakilan Dinas Perkim melakukan survei untuk mencari lokasi pembangunan MCK.
“Saat itu diarahkan ke lokasi di RT 010 dan saya juga ikut mendampingi saat perwakilan Dinas Perkim datang ke Desa Kresek,” ujar Tajudin, Sabtu (07/11/2020).
Selanjutnya,Tajudin melakukan musyawarah dengan 39 perwakilan warga untuk menentukan lokasi MCK dan akhirnya disepakati di tanah seorang tokoh warga.
“Kebetulan, beliau juga telah mengizinkan lahannya untuk dibangun proyek MCK,” ujarnya.
Tapi pada saat pelaksanaan proyek mulai berjalan yakni tanggal 27 Oktober 2020 yang lalu, ternyata, pihak pelaksana proyek secara sepihak menggeser lokasinya ke tempat pemakaman umum Kampung Cideng, ini menjadi aneh,” ujarnya kesal.
Sama halnya dengan yang disampaikan oleh Khalid selaku Sekdes Kresek, menurutnya, saat ini masyarakat Kampung Cideng secara tegas telah menolak adanya pembangunan MCK di areal pemakaman, apalagi yang terkena bongkar ada salah satu makam milik Keluarga Besar Wapres KH.Mahruf Amin,”ujarnya.
“Jangan seenak dewek, mentang – mentang pelaksana atau pemborongnya orang Kresek dan Dewannya juga wong Kresek,’Ini apa – apaan proyek di sini tanpa ada koordinasi terlebih dulu dengan masyarakat maupun Pemerintah Desa setempat,’ Terus Desa ora dianggap ta,” ujarnya.
Puluhan warga berada di lokasi pembangunan MCK tampak berteriak dan meminta agar pembangunan tidak dilanjutkan.
Hal senada di sampaikan Ketua Forum RT Desa Kresek, Syamsul Ulum alias Topan akan hal ini.
“Saya minta agar pihak – pihak terkait turun tangan menyelesaikan. Saya juga mohon agar lokasi proyek dikembalikan ke lokasi semula yang telah disepakati bersama,” kata Topan.
Hingga berita ini diturunkan, pelaksana proyek, Haji Sibro maupun Sahrul belum bisa dihubungi dengan alasan yang tidak jelas.
“Pak Haji Sibro tidak ada. Nggak tahu kemana. Ini proyeknya sudah selesai pondasi dan mulai pemasangan dinding,” ujar pekerja di sana.
Atas dasar itu, warga setempat pun memprotes. Mereka ingin agar proyek itu dibongkar dan dikembalikan ke lokasi semula, sesuai keinginan dan kesepakatan warga.
Discussion about this post